Siang ini makan siangnya terlalu dini. Mau disebut brunch, menunya termasuk berat.
Ini memenuhi janji ke mba Zuraida Hamdie, membuktikan saya telah menyuguhkan masakan khas Tabalong di meja makan rumah, berupa ikan purisi berbumbu paliat. Tapi saya tidak menambahkan santan atau kemiri. Jadilah paliat ala-ala nih, mba Ida. Hehehe.
Paliat adalah menu khas Tabalong, Tanjung, Kalimantan Selatan. Bumbu yang saya pakai sudah diracik oleh chef Rumah Makan Paliat Hj Maryam di Tanjung. Ternyata masih bagus disimpan di freezer. Tinggal menambahkan bawang merah dan santan. Berhubung misua menghindari masakan bersantan, saya tidak menggunakan santan seperti halnya resep asli.
Jika bumbu raciknya kentara sekali komponen kunyit, setelah dimasak ternyata hampir tidak ada rasa kunyit sama sekali. Lain kesempatan saya mau coba memasak paliat dengan bumbu lengkap racik sendiri.
Ikan yang digunakan juga yang mudah didapat di Serang. Di gambar ini saya pakai ikan purisi, juga ada ikan kembung kecil yang nyelip. Aslinya pakai ikan air tawar semisal haruan.
Rasanya kalau dibandingkan paliat asli pasti kalah jauhlah. Hahaha. Tapi ini salah satu cara saya untuk eksis sebagai emak dan "chep" yang baik dalam menghadirkan Indonesia di piring makan. *yak apalah apadeh*
Ruang makan rumah, 26 Oktober 2016